Daud versus Goliat di Kancah Mobil Otomatis


Daud versus Goliat di Kancah Mobil Otomatis

DISCLAIMER : Semua isi dari blog ini adalah murni hasil dari tulisan penulis. Adapun apa bila ada materi ataupun kata-kata  di dalam blog ini yang mungkin menyimpang dan menyindir suatu elemen perorangan/lembaga/grup dan lainnya adalah tanggung jawab penulis dan tidak ada kaitannya dengan dosen ataupun pihak universitas. Penulis menulis artikel ini karena terkait dengan tugas Etika dan Profesionalisme SI.

Perseteruan dan perselisihan mengenai Intellectual Property semakin lumrah terjadi terutama pada bidang teknologi. Dari pelanggaran terang –terangan seperti pembajakan design, software dan penggunaan tekhnologi yang tidak mendapatkan persetujuan dari pemegang Hak cipta sampai dengan pembajakan Man Power dan dianggap melanggar law of confidence dimana mereka dituding membocorkan dan melakukan alih teknologi perusahaan lama ke perusahaan baru.

Kasus – kasus seperti ini semakin marak terjadi seperti perusahaan Google yang telah lama mengembangkan teknologi mobil otomatis tanpa sopir dengan perusahaan transportasi online yang baru berdiri yauti Uber. Google menuding Uber telah menggunakan teknologi yang telah dikembangkannya tanpa sepengetahuan dari Google. Seperti yang telah diberitakan bahwa Uber mengakuisisi perusahaan baru yang juga mengembangkan teknologi mobil otomatis tanpa sopir dimana pemilik perusahaan tersebut adalah bekas insinyur pengembangan teknologi mobil otomatis tanpa sopir di Google. Google beranggapan bahwa bekas insinyur di Google tersebut telah muncuri dokumen yang berisikan teknologi untuk mengembangkan teknologi mobil tanpa sopir. Hal ini tentu menjadi perdebatan dimana Uber beranggapan bahwa Google sedang menjegal lawan-lawannya untuk mengembangkan teknologi mobil otomatis tanpa sopir.
 

Waymo, sebelumnya adalah proyek mobil mengemudi otomatis Google yang kini menjadi unit perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama Alphabet Inc. Tidak banyak yang tahu ketika beberapa insinyur high-level mereka keluar dan memulai usaha perusahaan mobil otomatis mereka sendiri atau bergabung dengan kompetitor.

Tetapi ketika sudah urusan melindungi hak paten dalam hal teknologi mengemudi otomatis yang sudah mereka bangun setelah melakukan riset selama lebih dari enam tahun, perusahaan sangat siap untuk membuat “rame”. Waymo memulai perseteruan besarnya dengan mengajukan gugatan terhadap perusahaan transportasi online Uber dan unit teknologi mengemudi otomatisnya Uber yaitu Otto di pengadilan federal San Francisco, mengklaim bahwa raksasa transportasi online tersebut telah mencuri paten dan rahasia mereka.

Inti dari klaim perusahaan yang berbasis di California Mountan View tersebut adalah pada tindakan yang dilakukan oleh Anthony Levandowski, seorang anggota tim senior mobil tanpa sopirnya Google yang keluar dan mendirikan perusahaannya sendiri yaitu Otto di tahun 2016. Tidak lama kemudian, Uber dilaporkan membayar kurang lebih dari 680 juta dollar untuk perusahaan yang baru lahir tersebut yang focus dalam merancang system mengemudi otomatis untuk truk komersial.

Menurut gugatan, Levandowski yang mengepalai tim peneliti kendaraan otomatisnya Uber ini, dia telah mendownload data ketika masih bekerja untuk Google yang terkait dengan teknologi laser LiDAR-nya perusahaan, yaitu sensor HD yang mampu memberikan pandangan 360 derajat pada mobil sopir otomatis. Perusahaan mengetahui hal ini dari pemasok Waymo yang mengirimkan gambar papan sirkuit LiDAR yang kemungkinan dari Uber yang menyerupai milik Google.

Enam minggu sebelum pengunduran dirinya, Waymo mengklaim bahwa Levandowski telah mendownload lebih dari 14.000 file desain yang sangat rahasia dan pribadi dari berbagai system hardware Waymo, termasuk desain papan sirkuit teknologi LiDAR-nya Waymo, kata perusahaan dalam sebuah postingan di sebuah blog perusahaan yang tidak secara pribadi menyebut Levandowski sebagai terdakwa.

"Waymo telah membuat teknologi LiDar ini dalam waktu yang tidak sebentar, sementara terdakwa dengan mudahnya menduplikasi teknologi ini hanya dalam waktu kurang dari sembilan bulan," tegas pihak Waymo.

Pihak Waymo menyatakan butuh tujuh tahun untuk membuat proyek self-driving Waymo ini dan mengatakan bahwa Uber telah merampas teknologi mereka melalui kerja sama dengan pihak Carnegie Mellon University pada awal 2016 lalu.

Dalam sebuah respon awal, Uber mengatakan bahwa tuduhan yang dibuat terhadap karyawan Otto dan Uber tersebut sangat serius dan akan meninjau masalah ini dengan sangat hati-hati. Sehari kemudian Uber menolak tuduhan yang dilayangkan Google tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers Uber mengatakan “Kami sangat bangga dengan kemajuan yang tim kami telah capai. Kami telah meninjau gugatan Waymo dan menganggap bahwa upaya Waymo tersebut adalah semata-mata hanya untuk menjatuhkan para pesaingnya”. “Kami memutuskan dengan penuh semangat akan melawan mereka di pengadilan dan akan meneruskan kerja keras kami dalam menghadirkan kemudahan mengemudi otomatis untuk dunia”.
Intellectual Property
Pada saat ini Hak-hak bagi sang penemu telah diatur dan dilindungi didalam Hak kekayaanintelektual seperti hak milik lainnya, yaitu memungkinkan pencipta, atau pemilik, dari hak paten, merek dagang atau hak cipta untuk mendapatkan keuntungan mereka sendiri dalam hal pekerjaan atau investasi mereka. Hak-hak ini diuraikan dalam Pasal 27 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menyediakan hak untuk mendapatkan manfaat dari perlindungan moral dan kepentingan materi yang dihasilkan dari penulis ilmiah, sastra. Kekayaan Intelektual pertama kali diakui pada  Konvensi Paris untuk Perlindungan Kekayaan Industri (1883) dan Konvensi Berne Untuk perlindungan dan sastra Artistik Pekerjaan (1886). Kedua  perjanjian ini dikelola oleh World Intellectual Property Organization (WIPO).
Hak Intellectual Property yang dilanggar Uber menut Google meliputi :
1. Paten (patent). 
Paten menurut WIPO adalah hak eksklusif yang diberikan untuk suatu penemuan produk atau proses yang menyediakan cara baru melakukan sesuatu, atau yang menawarkan teknis baru dalam memberikan solusi sebuah masalah. Penemuan tersebut merupakan kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi, yang dapat berupa proses atau hasil produksi, atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil produksi. Penemuan tersebut harus betul-betul baru (novelty), mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Pemberian hak khusus tersebut dimaksudkan agar penemu atau pihak tertentu dapat membuktikan adanya pelanggaran atas suatu produk yang telah dipatenkan.  
 
Pada kasus Google dan Uber paten yang dilanggar ialah penggunaan teknologi sensor HD yang mampu memberikan pandangan 360 derajat pada mobil sopir otomatis.  

Penggunaan teknologi dengan tanpa seizin dari pemegang Hak cipta termasuk juga melanggar point intellectual Property Hak Cipta (Copyright)
Pertarungan secara legal antara dua raksasa tersebut mempersulit hubungan yang sangat komplek antara Google dan Uber dimana Google pernah melakukan investasi ke Uber di tahun 2013 yang lalu. Google telah menginvestasikan milyaran dollar untuk melakukan penelitian dalam hal mengemudi otomatis dalam dua tahun terakhir untuk menjadi perusahaan ternama dalam bisnis yang sedang berkembang ini. Usaha Google dalam menyempurnakan teknologi ini tahun demi tahun, telah memacu para pesaingnya untuk ikut terjun dalam bisnis ini dan dalam beberapa kasus bajak-membajak ilmuwan computer yang berpengalaman dan yang ahli dalam kecerdasan buatan.

Uber mulai menunjukkan komitmennya untuk mobil otomatis dengan program uji coba di Pittsburgh yang memungkinkan penggunanya meminta layanan mobil otomatis dengan 2 teknisi di bangku depan yang mengantarkannya ke seluruh penjuru kota. Selanjutnya Uber mulai menerapkan teknologi mobil otomatisnya ke mobil SUV Volvo dan mulai mengoperasikannya di jalan-jalan kota Arizona menurut co-founder Otto Lior Ron.

Referensi:
http://money.cnn.com/2017/02/23/technology/waymo-uber-google-lawsuit/
https://www.wsj.com/articles/alphabets-waymo-asks-court-to-halt-ubers-self-driving-car-effort-1489178865
https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-02-23/alphabet-s-waymo-sues-uber-for-stealing-self-driving-patents





















0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author

Ruci Antassani