Pages

Rabu, 27 November 2013

Tugas ISD #9: Agama dan Masyarakat

Istilah agama berasal dari dua bahasa sansekerta yaitu “a” yang maknanya tidak dan “gama” yang bermakna kacau. Jadi makna secara harfiah agama memiliki fungsi mengatur tatanan kehidupan di masyarakat supaya tidak kacau atau teratur. Ada berbagai macam agama di dunia ini mulai dari aliran kepercayaan, agama yang berkembang dari kebudayaan di suatu tempat sampai agama yang diturunkan dari langit atau lebih dikenal agama samawi. Tujuan dan fungsi dari masing-masing agama tersebut tentunya adalah memberi sebuah aturan-aturan atau yang lebih dikenal dengan kitab suci yang isinya mengatur tatanan kehidupan bagi para pemeluk-pemeluknya dalam menjalani kehidupan baik secara horizontal dan vertical. Dengan begitu keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat akan lebih harmonis atau teratur yang mana sesuai dengan makna harfiah dari istilah agama itu sendiri.

Di dalam menterjemahkan petunjuk-petunjuk yang ada pada kitab suci ke dalam praktek kehidupan bermasyarakat oleh para pemeluk-pemeluk agama terkadang bisa menimbulkan sebuah konflik di dalam kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Contoh konkrit yang pernah terjadi adalah timbulnya sebuah konflik antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain dikarenakan pemeluk agama yang satu mendirikan sebuah rumah ibadah yang tidak sesuai atau bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku di wilayah tersebut sehingga konflik dengan pemeluk agama yang lain tidak bisa dihindari. Bertolak belakang dengan makna harfiah dari sebuah agama bahwa dengan beragama maka tidak akan membuat kacau tetapi justru sebaliknya malah membuat sebuah kekacauan.

Untuk itu kita sebagai para pemeluk agama, di dalam menterjemahkan petunjuk yang ada di dalam kitab suci ke dalam kehidupan bermasyarakat, hendaknya juga harus mempertimbangkan perundang-undangan yang berlaku di dalam masyarakat itu sendiri. Sebagai warganegara dan juga sebagai pemeluk agama yang baik tentunya semuanya harus sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku baik aturan undang-udang ataupun aturan yang ada di dalam kitab suci. Pemeluk agama yang mayoritas diharapkan tidak serta merta memaksakan semua keinginannya karena merasa mayoritas, selain itu pemeluk agama yang minoritas juga diharapkan bisa membawa diri ditengah-tengah pemeluk agama yang mayoritas. Intinya saling menghargai antara para pemeluk agama baik yang mayoritas maupun yang minoritas. Dengan saling menghargai diantara pemeluk agama niscaya akan timbul sebuah kedamaian di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

Terima kasih.

Minggu, 17 November 2013

Tugas ISD #8 : Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Membaca sekilas judul yang ada diatas, kita akan bertanya-tanya mengenai adakah hubungannya antara ilmu pengetahuan teknologi dengan kemiskinan?
Selama ini ilmu pengetahuan teknologi selalu diasosiasikan dengan semakin meningkatnya kualitas kehidupan manusia. Jadi semakin tingginya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka semakin meningkat juga kualitas kehidupan manusia. Tetapi ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan bahwa pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi selain mempunyai efek positif, dipastikan juga mempunyai efek negatif. Efek positifnya tentunya selain yang telah disebutkan diatas, juga dapat membantu pekerjaan sehari-hari menjadi semakin lebih efektif dan efisien. Dengan demikian perkembangan sebuah ilmu pengetahuan teknologi sangat berpengaruh sekali terhadap kehidupan manusia. Contoh simple yang konkret dari pengaruh positif perkembangan ilmu pengetahuan teknologi terhadap kehidupan manusia adalah adanya internet dimana kegiatan berbelanja yang dulunya sangat-sangat merepotkan menjadi semakin mudah dan simple.

Selain efek positif yang sudah disebutkan diatas, ilmu pengetahuan teknologi juga menyimpan efek negatif terhadap kehidupan manusia. Salah satu efek negatifnya adalah dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi, maka pekerjaan-pekerjaan yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh manusia, sekarang bisa dilakukan oleh mesin-mesin robot yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. Dengan menggunakan mesin-mesin robot, masalah yang dulu timbul ketika menggunakan tenaga manusia bisa sama sekali dihilangkan. Tidak heran jika saat ini banyak sekali pabrik-pabrik yang lebih memilih menggunakan mesin-mesin robot dibandingkan dengan tenaga manusia. Lantas dimana hubungannya dengan kemiskinan?
Ketika mesin-mesin robot lebih banyak digunakan dibandingkan dengan tenaga manusia, maka otomatis lapangan pekerjaan bagi manusia semakin berkurang. Dengan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan bagi manusia, maka akan meningkatnya tingkat pengangguran dimana tingkat pengangguran tersebut akan memunculkan masalah kemiskinan.

Mengetahui efek negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi diatas, menjadi kewajiban bagi kita untuk lebih bisa menyikapi secara bijak. Bukan dengan menolak mentah-mentah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi tetapi dengan menjadikan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sebagai penunjang pekerjaan manusia. Jadi mesin-mesin robot hanya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Pekerjaan yang masih bisa dilakukan oleh manusia tetap dikerjakan oleh manusia. Dengan pembagian pekerjaan berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka tidak ada lagi ketakutan manusia terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi bisa semakin didorong karena tidak ada penolakan-penolakan yang terjadi. Dengan demikian hubungan antara perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kehidupan manusia bisa berlangsung harmonis dan dapat saling melengkapi.

Terima Kasih.

Jumat, 15 November 2013

Tugas ISD #7 : Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat



Suatu integrasi di dalam masyarakat bisa dibentuk dari proses asimilasi dan akulturasi. Proses asimilasi sendiri bisa dimaknai suatu proses pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk suatu kebudayaan baru. Sedangkan proses akulturasi bisa dimaknai suatu proses membaurnya sebuah kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan asli. Pada saat ini kedua proses tersebut sering terjadi dikarenakan semakin mudahnya mobilisasi suatu penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya dan mau tidak mau antara pendatang dengan penduduk asli terjadi kedua proses tersebut. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk kedua proses tersebut bisa memakan waktu yang relatif lama atau bahkan bisa lebih cepat.

Tetapi terkadang di dalam sebuah proses integrasi masyarakat tidak selamanya bisa berlangsung mulus. Ada kalanya dimana suatu kebudayaan asli pada masyarakat tersebut tidak bisa atau tidak mungkin menerima suatu kebudayaan asing dikarenakan kebudayaan asing tersebut bertentangan atau tidak sesuai dengan budaya asli sehingga menyebabkan sebuah pertentangan sosial. Pertentangan sosial yang bisa disebabkan tidak hanya pertentangan terkait dengan kebudayaan saja tetapi bisa melebar menjadi sebuah pertentangan yang mengangkat isu suku, antara golongan, ras dan agama atau biasa disebut dengan isu SARA. Jika sudah menyangkut isu SARA maka bisa dipastikan di wilayah tersebut tidak akan bisa terjadi suatu proses integrasi masyarakat, dan apalagi terjadi proses asimilasi dan akulturasi.

Suatu proses integrasi masyarakat perlu dibarengi dengan pemahaman di masing-masing masyarakat baik sebagai penduduk pendatang maupun sebagai penduduk asli bahwa perbedaan adalah suatu anugerah dan bisa memperkaya sebuah kebudayaan, bukan malah menjadi suatu penghalang dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang penduduk pendatang juga harus memahami posisinya bahwa dia akan tinggal di lingkungan orang lain sehingga menghormati kebudayaan orang lain tersebut adalah merupakan hal mutlak. Perkara dia akan membawa kebudayaannya masuk ke lingkungan baru itu persoalan lain. Sedangkan sebagai penduduk asli juga harus memahami bahwa penduduk pendatang bukanlah seseorang yang harus dimusuhi atau diusir tetapi perlu dirangkul untuk memberikan warna lain atau berbeda di dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kedua belah pihak sudah bisa memahami posisi masing-masing maka hubungan antara penduduk asli dengan penduduk pendatang akan semakin harmonis dan tercipta kehidupan bermasyarakat yang lebih berwarna. Dengan demikian sebuah pertentangan sosial dalam sebuah integrasi masyarakat tidak akan pernah terjadi.

Terima kasih.

Jumat, 08 November 2013

Tugas ISD #6 : Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan



Ketika mendengar istilah “desa” hal pertama yang kita bayangkan adalah sebuah tempat yang masih asri, sejauh mata memandang terhampar sawah yang masih hijau atau yang sudah mulai menguning dan pohon-pohon yang hijau dan rindang, udara yang masih segar dan kehidupan yang sangat bersahaja. Kebalikan dari istilah “desa”, ketika mendengar istilah “kota” yang sudah terbayang adalah kehidupan yang hiruk pikuk, hutan beton disetiap sudutnya, polusi udara, kemacetan dimana-mana dan kehidupan yang sangat cepat. Perbedaan-perbedaan tersebut diatas tentunya disebabkan karena pengaruh dari masyarakat-masyarakat yang tinggal di desa dan kota itu sendiri.

Karena perbedaan-perbedaan tersebut tentunya juga akan menimbulkan beberapa permasalahan baik pada masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan. Adapun permasalahan yang nyata ada pada masyarakat perkotaan adalah semakin rendahnya rasa “tepo seliro”. Rasa “tepo seliro” sendiri bisa dimaknai dengan apa yang dirasa baik untuk diri kita sendiri, maka hal itu pulalah yang harus kita lakukan untuk orang lain. Tetapi justru yang ada pada masyarakat perkotaan adalah apa yang baik bagi diri kita atau keluarga kita sendiri maka kalau bisa hanya diri kita atau keluarga kita sendiri yang bisa mendapatkannya, tidak peduli dengan apa yang orang lain dapatkan. Karena itulah tidak heran kenapa pada masyarakat perkotaan lebih banyak timbul permasalahan social dibandingkan pada masyarakat pedesaan. Jarang kita melihat pada masyarakat pedesaan perbedaan mencolok terhadap kondisi rumah-rumah para anggota masyarakatnya, tetapi ketika kita melihat kondisi rumah-rumah anggota masyarakat pada masyarakat perkotaan maka tidak sedikit kita jumpai rumah mewah dengan didalamnya berjejer mobil mewah juga, bersebelahan dengan rumah yang mungkin kondisinya bisa dibilang sangat memprihatinkan sekali.

Sebenernya kita tidak bisa juga menyalahkan si pemilik rumah mewah yang didalamnya berjejer mobil mewah tersebut karena memang semua itu didapat dari hasil jerih payahnya sendiri terlepas hasil dari harta yang halal atau yang haram. Tetapi yang ingin kita angkat disini adalah lebih dari sisi kemanusiaan dari si empunya rumah mewah tersebut. Masak iya jika seseorang itu mengaku sebagai manusia tetapi ada manusia lain yang masih tetangganya hidup serba kekurangan, tetapi manusia tersebut bersikap cuek dan tidak perduli? Sebagai seorang muslim, hal inipun sesuai dengan sabda Rasul “Bukanlah orang yang beriman yang ia sendiri kenyang sedangkan tetangga disebelahnya kelaparan" (HR.Baihaqi).
Oleh karena itu sebagai solusi untuk permasalahan ini adalah kita kembalikan ke masing-masing diri kita sebagai sesama manusia untuk lebih perduli lagi kepada sesama manusia.

Terima kasih.

Jumat, 01 November 2013

Tugas ISD #5 : Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

Pelapisan sosial atau bahasa awamnya adalah strata sosial adalah pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat secara bertingkat. Maksudnya disini adalah semua aggota masyarakat dikelompokkan-dikelompokkan ke dalam suatu tingkatan-tingkatan. Pengelompokan-pengelompokan tersebut bisa dilihat dari ukuran kekayaan, jabatan dan pendidikan seseorang. Misalkan orang yang mempunyai rumah atau mobil yang paling bagus ditempatkan pada tingkatan paling atas. Atau bisa juga orang yang mempunyai jabatan yang paling tinggi ditempatkan pada tingkatan yang paling tinggi. Begitu juga orang yang mempunyai pendidikan yang tinggi ditempatkan pada tingkatan yang paling tinggi. Kalau dilihat dari sejarahnya, pengelompokan-pengelompokan strata sosial tersebut sudah sejak dari awal kehidupan manusia itu sendiri. Contoh yang paling nyata adalah sistem kasta pada masyarakat India. Selain itu sejarah juga pernah mencatat mengenai sistem perbudakan di negara barat bahwa seorang kulit hitam tingkatannya tidak sama dengan seorang kulit putih.

Dikarenakan adanya pengelompokan-pengelompokan tersebut di dalam suatu masyarakat, maka rawan timbul permasalahan-permasalahan. Permasalahan yang sering muncul adalah timbulnya gesekan-gesekan antara tingkatan-tingkatan itu sendiri. Misalnya jika ada salah satu anggota masyarakat pada suatu tingkatan berselisih dengan seseorang pada tingkatan lainnya, walaupun hanya perselisihan kecil, bisa menjadi bentrokan massal atau malah bisa menjadi isu nasional. Contoh nyata yang pernah dicatat dalam sejarah negara ini adalah kerusuhan Mei 1998. Kerusuhan tersebut muncul karena ada anggapan bahwa salah satu etnis di dalam suatu masyarakat mempunyai kedudukan yang tinggi didalam urusan ekonomi. Karena ada anggapan tersebut maka anggota masyarakat dari tingkatan tertentu merasa perlu melakukan penjarahan terhadap anggota masyarakat di tingkatan yang lain.

Melihat efek negative dari adanya pengelompokan-pengelompokan tingkatan di dalam masyarakat seperti diatas, sudah seharusnya kita sebagai anggota masyarakat tidak lagi menggunakan system tersebut. Sebagai seorang muslim, saya diajarkan bahwa semua manusia derajatnya adalah sama dan yang membedakan adalah derajat ketakwaannya terhadap Allah SWT. Oleh karena itu seharusnya kita kembalikan ke fitrah sebagai seorang manusia bahwa tidak ada pengelompokan-pengelompokan strata sosial dimana orang kaya kedudukannya di dalam masyarakat sama dengan orang miskin, begitu juga dengan kedudukan orang yang mempunyai jabatan tinggi kedudukannya sama dengan orang yang hanya sebagai pekerja biasa. Terlebih-lebih pengelompokan bahwa etnis tertentu kedudukannya diatas etnis yang lain. Dengan persamaan derajat di dalam masyarakat diharapkan timbulnya keharmonisan yang bisa menyatukan semua anggota masyarakat sehingga perselisihan-perselisihan bisa dihindari. Dengan demikian akan tercipta suatu masyarakat damai dan sejahtera.

Terima kasih.

Tugas ISD #4 : Warganegara dan Negara

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Negara). Dan syarat utama suatu negara adalah memiliki penduduk/rakyat, memiliki wilayah dan memiliki pemerintahan yang berdaulat.
Warganegara pengertian secara harfiahnya adalah warga/penduduk/anggota dari suatu negara.
Setelah mengetahui pengertian antara negara dan warganegara diatas, tentunya antara negara dan warganegara tidak bisa saling dipisahkan atau berdiri sendiri. Negara tidak bisa disebut negara jika tidak ada warganegaranya, sedangkan warganegara juga tidak bisa disebut warganegara jika tidak ada negaranya. Karena saling keterkaitan diatas, maka antara negara dan warganegara timbul hak dan kewajiban. Negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap warganegara, begitu juga sebaliknya warganegara mempunya hak dan kewajiban juga terhadap negara.

Salah satu masalah yang dewasa ini mencuat ke permukaan adalah mengenai kewajiban suatu negara terhadap warganegaranya. Kewajiban negara seperti yang tertuang di dalam konstitusi adalah negara berkewajiban mensejahterakan warganegaranya dimanapun warganegara tersebut berada selama masih di wilayah negara tersebut. Tetapi faktanya hanya segelintir dari warganegara yang bisa menikmati kesejahteraan tersebut, sedangkan yang lainnya masih jauh dari kata sejahtera atau malah bisa dibilang jauh di bawah garis kemiskinan. Padahal bisa jadi di wilayah negara tersebut mengandung sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, tetapi karena salah pengelolaan oleh pemerintahan suatu negara maka sumber daya alam yang sangat melimpah ruah tersebut jatuh ke tangan pihak asing dengan harga yang sangat murah. Akibatnya hanya segelintir warganegara yang bisa menikmati hasilnya dan timbulah kesenjangan-kesenjangan diantara warganegara itu sendiri.

Sudah saatnya sebagai warganegara seharusnya berperan aktif dalam memilih pemimpin-pemimpinnya yang nantinya akan duduk di pemerintahan dengan pemimpin yang benar-benar bisa melayani warganegaranya. Bukan pemimpin hanya kelihatan bisa melayani warganegaranya tetapi setelah duduk di pemerintahan hanya bisa melayani kelompok atau golongannya saja tanpa memikirkan kesejahteraan semua warganegaranya. Pemimpin yang sangat amanah dalam melaksanakan konstitusi negara dimana semua sumber daya alam yang dimiliki negara dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan seluruh warganegaranya tanpa pandang bulu. Dengan demikian hubungan timbal balik antara negara dan warganegaranya atau sebaliknya akan lebih baik lagi sehingga tujuan dari suatu negara menjadi negara yang maju dan makmur akan semakin mudah diwujudkan.
Terima kasih.